Rabu, 14 September 2011

ipunk

NOVEL DEFINISI

Sastra pada dasarnya merupakan ciptaan, sebuah kreasi bukan semata - mata sebuah imitasi (dalam Luxemburg, 1989: 5). Karya sastra sebagai bentuk dan hasil sebuah pekerjaan kreatif, pada hakikatnya adalah suatu media yang mendayagunakan bahasa untuk mengungkapkan tentang kehidupan manusia. Oleh sebab itu, sebuah karya sastra, pada umumnya, berisi tentang permasalahan yang melingkupi kehidupan manusia. Kemunculan sastra lahir dilatar belakangi adanya dorongan dasar manusia untuk mengungkapkan eksistensi dirinya. (dalam Sarjidu, 2004: 2).
Biasanya kesusastraan dibagi menurut daerah geografis atau bahasa. Jadi, yang termasuk dalam kategori Sastra adalah: Novel cerita/cerpen (tertulis/lisan), syair, pantun, sandiwara/drama, lukisan/kaligrafi.
Novel adalah salah satu bentuk dari sebuah karya sastra. Novel merupakan cerita fiksi dalam bentuk tulisan atau kata-kata dan mempunyai unsur instrinsik dan ekstrinsik. Sebuah novel biasanya menceritakan tentang kehidupan manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan dan sesamanya. Dalam sebuah novel, si pengarang berusaha semaksimal mungkin untuk  mengarahkan pembaca kepada gambaran-gambaran realita kehidupan melalui cerita yang terkandung dalam novel tersebut.
Menurut khasanah kesusastraan Indonesia modern, novel berbeda dengan roman. Sebuah roman menyajikan alur cerita yang lebih kompleks dan jumlah pemeran (tokoh cerita) juga lebih banyak. Hal ini sangat berbeda dengan novel yang lebih sederhana dalam penyajian alur cerita dan tokoh cerita yang ditampilkan dalam cerita tidak terlalu banyak.


1.        Novel
a.         Pengertian novel
Novel berasal dari bahasa Italia novella, yang dalam bahasa Jerman Novelle, dan dalam bahasa Yunani novellus. Kemudian masuk ke Indonesia menjadi novel. Dewasa ini istilah novella dan novella mengandung pengertian yang sama dengan istilah Indonesia novel (Inggris :novelette), yang berarti sebuah karya prosa fiksi yang panjangnya cakupan, tidak terlalu panjang, namun juga tidak terlalu pendek. Novel merupakan karya fiksi yang mengungkapkan aspek-aspek kemanusiaan yang lebih mendalam dan disajikan dengan halus 
Novel menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang  dengan  orang disekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelakunya. Dalam The American Colage, dikatakan bahwa novel adalah suatu cerita fiksi dengan panjang tertentu, melukiskan para tokoh, gerak serta adegan kehidupan nyata representative dalam suatu alur atau suatu kehidupan yang agak kacau atau kusut. Novel merupakan bentuk karya sastra yang paling popular di dunia. Bentuk sastra ini paling banyak beredar, lantaran daya komunikasinya yangn luas pada masyarakat. Banyak sastrawan yang memberi batasan atau definisi novel. Batasan atau definisi yang mereka berikan berbeda – beda karena sudut pandang yang mereka pergunakan juga berbeda – beda karena sudut pandang yang mereka pergunakan juga berbeda – beda. Definisi – definisi itu antara lain adalah sebagai berikut :
1.      Novel adalah bentuk sastra yang paling populer di dunia. Bentuk sastra ini paling banyak dicetak dan paling banyak beredar, lantaran daya komunitasnya yang luas pada masyarakat (Jakob Sumardjo Drs)
2.      Novel adalah bentuk karya sastra yang didalamnya terdapat nilai-nilai budaya, sosial, moral, dan pendidikan ( Dr. Nurhadi, Dr. Dawud, Dra. Yuni Pratiwi, M.Pd, Dra. Abdul Roni, M.Pd )
3.      Novel merupakan karya sastra yang mempunyai dua unsur, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik, dan keduanya saling berhubungan karena sangat berpengaruh dalam kehadiran sebuah karya sastra ( Drs. Rostamaji, M.Pd, Agus Priantoro, S.Pd )
4.      Novel adalah karya sastra yang berbentuk prosa yang mempunyai unsur-unsur intrinsik ( Paulus Tukam, S.Pd )
b.         Karakteristik novel
Karakteristik novel Indonesia ada sedikit perbedaan antara roman, novel dan cerpen. Ada juga yang disebut novellet. Dalam roman biasanya kisah berawal dari tokoh lahir sampai dewasa kemudian meninggal, roman biasanya mengikuti aliran romantic. Sedangkan novel berdasarkan realisme, dan di dalam novel penggambaran tokoh biasanya merupakan sebagian dari hidupnya yang dapat berubah dari keadaan sebelumnya. Berbeda dengan cerita pendek yang tidak berkepentingan pada kesempurnaan cerita atai keutuhan sebuah cerita, tetapi lebih berkepentingan pada impresi atau kesan.
Karakteristik novel Indonesia meliputi empat periode antara lain Angkatan Balai Pustaka, Angkatan Pujangga Baru, Angkatan 45 dan Angkatan sesudah 45.
c.         Ciri-ciri novel
Novel adalah salah satu karya fiksi berbentuk prosa. Ciri-ciri antara lain :
1)        Ditulis dengan gaya narasi, yang terkadang dicampur deskripsi untuk menggambarkan suasana
2)        Bersifat realistis, artinya merupakan tanggapan pengarang terhadap situasi lingkungannya
3)        Bentuknya lebih panjang, biasanya lebih lebih dari 10.000 kata
4)        Alur ceritanya lebih kompleks
d.        Unsur-unsur novel
Novel mempunyai unsur-unsur yang turut membangun novel menjadi cerita yang menarik, unsur tersebut dibagi menjadi 2 ( dua ) yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.
1)        Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur-unsur  inilah yang menyebabkan karya sastra hadir sebagai karya sastra. Unsur intrinsic sebuah novel adalah unsur-unsur  yang (secara langsung) turut serta membangun cerita. Kepaduan berbagai unsur intrinsic inilah yang membuat sebuah novel berwujud. Atau sebaliknya, jika dilihat dari sudut pandang pembaca, unsur-unsur (cerita) inilah yang akan dijumpai jika kita membaca sebuah novel. Unsur yang dimaksud dalam sebuah novel terdiri dari :
(a)      Tema
Tema dipahami sebagai gagasan (ide) utama atau makna utama sebuah tulisan. Tema adalah sesuatu yang menjadi dasar cerita. Ia selalu berkaitan dengan berbagai pengalaman kehidupan, seperti masalah cinta, kasih, rindu, maut, religi dan sebagainya
(b)     Setting / latar
Latar atau setting adalah penggambaran suatu tempat dan waktu serta suasana terjadinya peristiwa. Latar tidak hanya sebagai background saja, tetapi juga dimaksudkan untuk mendukung unsur cerita lainnya. Penggambaran tempat, waktu dan situasi akan membuat cerita tampak lebih hidup logis, juga untuk menciptakan suasana tertentu yang dapat menggerakkan perasaan dan emosi pembaca.
(c)      Penokohan
Penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita. Penokohan mencakup masalah siapa tokoh cerita, bagaimana perwatakannya, bagaimana penempatan dan pelukisannya dalam sebuah cerita sehingga sanggup memberikan gambaran  yang jelas kepada pembaca.
Berdasarkan perbedaan sulit pandang dan tinjauan, seorang tokoh dapat dikategorikanm ke dalam beberapa jenis, yaitu:
(1)      Tokoh utama
Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan penceritaannya dalam novel yang bersangkutan
(2)      Tokoh Protagonis
Tokoh protagonis adalah tokoh yang kita kagumi yang merupakan pengejawantahan norma-norma, nilai-nilai, yang ideal bagi kita
(3)      Tokoh Protagonis
Tokoh antagonis merupakan tokoh penyebab terjadinya konflik dalam sebuah cerita
(4)      Tokoh sederhana
Tokoh sederhana adalah tokoh yang hanya memiliki satu kualitas peribadi tertentu, satu sifat watak yang tertentu saja
(5)      Tokoh bulat ( kompleks )
Tokoh bulat ( kompleks ) adalah tokoh yang memiliki dan diungkap berbagai kemungkinan sisi kehidupannya, sisi kepribadian dan jati dirinya
(6)      Tokoh Statis
Tokoh Statis memiliki sikap dan watak yang relatif tetap , tak berkembang, sejak awal sampai akhir cerita
(7)      Tokoh Berkembang
Tokoh berkembang adalah tokoh cerita yang mengalami perubahan dan berkembang perwatakan sejalan dengan perkembangan serta perubahan peristiwa dan plot yang dikisahkan
(8)      Tokoh Tipikal
Tokoh Tipikal adalah tokoh yang hanya sedikit ditampilkan keadaan individualitasnya dan lebih banyak ditonjolkan kualitas  pekerjaan atau kebangsaan. Tokoh ini merupakan penggambaran pencerminan atau penunjukkan terhadap orang atau sekelompok orang yang terikat dalam sebuah lembaga, atau seorang individu sebagai bagian dari lembaga yang ada di dunia nyata
(9)      Tokoh Netral
Tokoh Netral adalah tokoh cerita yang bereksistensi demi cerita itu sendiri. Ia benar – benar merupakan tokoh imajiner, yang hanya hidup dan bereksistensi dalam dunia fiksi, Ia hadir semata – mata demi cerita, atau bahkan dialah yang empunya cerita, pelaku cerita  dan diceritakan
(10)  Tokoh Tambahan
Tokoh lain dalam cerita selain tokoh utama
(d)     Alur / plot
Alur / plot merupakan rangkaian peristiwa dalam novel. Alur dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu alur maju (progresif) yaitu apabila peristiwa bergerak secara bertahap berdasarkan urutan kronologis menuju alur cerita. Sedangkan alur mundur  (flash back progresif) yaitu terjadi ada kaitannya dengan peristiwa yang sedang berlangsung.
(e)      Sudut pandang
Sudut pandang ( point of view ) merupakan strategi, teknik, siasat yang secara sengaja dipilih pengarang untuk mengemukakan gagasan dan ceritanya. Sudut pandang dibagi menjadi 3 yaitu :
(1)          Sudut Pandang orang pertama : "Aku"
Pengarang menggunakan sudut pandang tokoh dan kata ganti orang pertama, mengisahkan apa yang terjadi dengan dirinya dan mengungkapkan perasaannya sendiri dengan kata – katanya sendiri
(2)          Sudut Pandang orang ketiga : "Dia"
Pengarang menggunakan sudut pandang tokoh bawahan, ia lebih banyak mengamati dari luar daripada terlibat di dalam cerita, pengarang biasanya menggunakan kata ganti orang ketiga
(3)          Sudut pandang campuran
Pengarang menggunakan sudut pandang impersonal, ia sama sekali berdiri di luar cerita, Ia serba melihat, serba mendengar dan serba tahu. Ia melihat sampai ke dalam pikiran tokoh  dan mampu mengisahkan  rahasia batin yang paling dalam dari tokoh
2)        Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra. Atau secara lebih khusus ia dapat dikatakan sebagai unsur-unsur yang mempengaruhi bangun cerita sebuah karya sastra, namun ia sendiri tidak ikut menjadi bagian di dalamnya. Walau demikian, unsur ekstrinsik cukup berpengaruh (untuk dikatakan : cukup menentukan) terhadap totalitas bangun cerita yang dihasilkan. Oleh karena itu, unsur ekstrinsik sebuah novel haruslah tetap di pandang sebagai sesuatu yang penting.
Unsur ini meliputi latar belakang penciptaan, sejarah, biografi pengarang, dan lain-lain di luar unsur instrinsik. Perhatian terhadap unsur-unsur ini akan membantu keakuratan penafsiran isi suatu karya sastra.

semoga bisa memabantumu 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar